Total Tayangan Halaman

Kamis, 10 Maret 2011

Usai Gempa, Transaksi Seks Melonjak

WELLINGTON, KOMPAS.com — Pekerja seks di Christchurch, Selandia Baru, menikmati lonjakan dalam transaksi setelah gempa bumi bulan lalu. Apa pasal? Rupanya para pekerja bantuan darurat yang stres mencari kelegaan pada jasa yang ditawarkan para pekerja seks itu, kata sebuah laporan, Kamis (10/3/2011).
Para pekerja seks di kota Selandia Baru itu mengatakan arus orang asing yang membantu upaya pertolongan setelah gempa yang memorakporandakan wilayah itu dengan kekuatan 6,3 skala Richter telah membuat mereka harus bekerja lebih keras. Demikian dilaporkan harian Christchurch Press. Seorang pekerja seks, dilaporkan bernama Candice, mengatakan, penghasilannya mencapai 1.400 dollar Selandia (1.030 dollar AS atau sekitar Rp 9 juta) semalam di luar daerah pusat kota.
"Selama tiga tahun jalan profesi ini, saya tak pernah memperoleh uang sebanyak ini," katanya kepada harian tersebut. "Orang asing memang yang terbaik. Mereka membayar paling mahal. Mereka bilang, mereka stres dan mereka memerlukan pelepasan," katanya.
Seorang pekerja seks lain, Mary, yang kehilangan rumahnya akibat gempa pada 22 Februari lalu, juga mengatakan, "bisnis" itu sedang bergerak. Ia mengaku telah menyaksikan "semua jenis orang", bukan cuma klien rutin. "Itu cara mereka menanganinya. Jika mereka bisa merasa lega, saya kira tak ada salahnya dengan itu," ujarnya.
Candice mengatakan, pengguna jasanya mencakup staf pencarian dan pertolongan, pekerja pembangunan, dan petugas polisi asing. "Ada banyak pria di sini, pria-pria tanpa istri, dan mereka jadi agak nakal," katanya.

2 komentar:

Niken mengatakan...

ternyata ada korelasinya ya antara bencana alam dan hal beginian.. Zzz

blaiiikk!! mengatakan...

ya ialah mbak niken,, relawan kan juga manusia,
gag ada nasi,,telo pun jadi...
yang penting bikin kenyang..
wkwkwk

sekalian "wisata kuliner"
:)

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger | Printable Coupons